Minggu, 19 Maret 2017

sejarah singkat ki hajar dewantara



Ki Hajar Dewantara
POJOKSATU.id, JAKARTA – Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan pejuang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan tokoh yang sangat peduli pada pendidikan di Indonesia.
Hari ini, Sabtu (02/05) merupakan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara. Pemerintah menetapkan hari ini sebgai hari pendidikan nasional (Hardiknas).
Banyak pihak memperingati keahiran Ki Hajar Dewantara, tak terkecuali Google ikut juga menggambarkan sosok Ki Hajar Dewantara di lambang pencariannya. (Baca juga: Peringati Hardiknas, Google Pasang Doodle Ki Hadjar Dewantara)
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, namun sejak 1922 namanya berubah menjadi Ki Hajar Dewantara.
Seperti dilansir dari wikipedia, Ki Hajar Dewantara berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda).
Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Lantas, Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Pada masanya, Ki Hajar Dewantara tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.
Saat usianya genap 40 tahun, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah taman siswa pada 3 Juli 1922 yang memiliki nama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa yang merupakan lembaga pendidikan diperuntukkan bagi bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan yang sama seperti para bangsawan dan kolonial Belanda.
Taman siswa memiliki 3 semboyan terkenal, yakni ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Ketiga semboyan itu jika diterjemahkan kurang lebih di depan memberi teladan, di tengah membangun kerja sama dan di belakang memberi dorongan.
Pada masa pemerintahan presiden Soekarno, Ki Hajar Dewantara diresmikan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 yang dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.
Nama Ki Hajar Dewantara diabadikan sebagai salah satu nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar